Cerbung: Diam Tidak Berarti Lemah [Part 1]

    

DIAM TIDAK BERARTI LEMAH

(Episode 1)

Hai aku Bimo, aku anak kelas 11 TKJ di salah satu sekolah SMK di kotaku. Aku di sekolah di kenal sebagai cowok yang cuek, pendiam, cool, namun memiliki sifat introvert. Tapi temam-temanku tau aku begitu hanya di depan muka umum saja, aslinya aku itu ya asik, baik, ga pemilih soal berteman.

                Cerita ini di mulai pada awal naik kelas 11,tepatnya 2 minggu setelah kenaikan kelas. Pagi itu ketika aku baru datang ke sekolah, aku jalan menuju kelas lawat lapangan biasa seperti anak-anak lainnya. Kala itu aku sendiri karena memang waktu itu sudah sangat terlambat. Ketika melewati lapangan aku liat banya sekali anak-anak kumpul, kebanyakan sih anak kelas 10 (anak baru ya kan h3h3). Ya aku cuekin ajalah seperti biasanya wkwkwk, eh tiba-tiba ada bola basket slilaturahmi sama kepalaku (sfx: samlekom duarrr) aku kaget sampai jatuh ya maklum pagi-pagi masih lemes eh malah ke sondol bola. Akhirya aku di ketawain sama satu sekolah, sumpah di posisi ini aku malu parah. Akupun bangun dan membersihkan diri dari debu lalu cuek aja lanjutin jalan sambil nahan malu. Sampai di kelas juga di ketawain sama teman kelas laknatku wkwk, sampai di kelas aku pun siap-siap belajar seperti hari-hari biasanya.

                Hari berikutnya pun aku datang, aku hariini datang ke sekolah agak pagi karena ya memang hariini ada pelajaran kesukaan aku yaitu penjas hehe, seperti kebanyakan cowo lainnya aku suka banget penjas terutama pas ngebahas tentang bola basket. Dulu semenjak masih smp aku sering ikut berlatih bersama kakak sepupu aku di rumah hal itu masih rutin kami lakukan hingga sekarang, kadang main bareng juga sama anak-anak di komplek rumahku. Nah hariini pas banget materinya tentang basket. Jam pelajaran pun di mulai aku dan teman-teman kelas semua langsung menuju lapangan, hari itu kebetulan sekali materi pelajaran kita sama dengan pelajaran anak kelas 10 sama-sama materi tentang basket ball. Guru kami sempat berdiskusi dengan guru anak kelas 10 itu dan alhasil mereka sepakat untuk membagi lapangan menjadi 2 dan intinya ringnya hanya satu. Akhirnya pelajaran pun di mulai guru kami asik sekali memberi penjelas tentang teknik melempar yang baik teknik membawa bola yang baik dan semacamnya, aku sih owh aja ya karena sudah biasa main basket di rumah (anjay wkwk). Di tengah pelajaran, aku yang sedang duduk santai sambilan mendengarkan penyampaian guru tiba-tiba terkena bola basket, aku langsung melihat ke arah belakang siapa yang melempar bola itu ke kepalaku, ternyata bola itu berasal dari anak kelas 10 yang kemarin, aku masih sangat ingat persis rupa anak itu. Sepertinya beberapa hariini nasibku begitu sial aku malu sekali di tertawakan anak-anak, ya walau begitu aku hanya bisa sabar maklumlah aku tipe orang yang tidak mau memperpanjang masalah. Akhrinya kita melanjutkan pelajaran penjas itu seperti biasa.

                Waktu pelajaran pun selesai aku dan temanku langsung menuju kantin setelah kenyang akhirnya kita langsung menuju kelas, namun sayangnya perjalan itu tidak mulus, di lapangan ketika kami berjalan menuju kelas aku kembali di lempar bola dan sepertinya kaliini aku baru sadar bahwa itu di sengaja oleh anak kelas 10 yang sama, aku tidak tau salah aku apa akhirnya aku beranikan diri mengembalikan bola itu sekalian untuk berbicara dengan anak itu. Dia bernama rio, ia dan beberapa temannya seperti tidak suka kepadaku mereka menjawabku dengan keras.

-Aku: maap bro kenapa ya kok gw di lemparin mulu? Gw ada salah kah sama kalian?(sambil memberi bola itu ke pada anak yang bernama rio itu)

-Rio: lo itu sok gaya, mentang-mentang kakak kelas. Jangan belagu lo!

-Aku: maaf bro gw orangnya emang seperti ini aslinya. Gak ada niatan mau sok keren atau gimana, maaflah kalau kalian tersinggung.

-Rio: sok dewasa lo!

-Aku: maaf bro tapi gw gk mau memperpanjang masalah.

-Rio: bacot lo bang*at ( sambil melempar bola basket itu kepadaku)

-Aku: iya maaf bro, gw harus kekelas ya.(sambil menangkap bola basket yang di lempar sangat keras itu lalu mengembalikannya kembali)

-Rio: sok jago lo! Bisa main basket gak tol*l !!! (sambil melempar bola itu ke padaku lagi)

-Aku: gassss! (dengan hanya sepatah kata aku langsung medruble bola itu menuju tengah lapangan)

-Rio: okee!  (dengan suara yang tak begitu jelas ku dengar karena teriakan anak-anak di lapangan)

             Dan akhirnya kamipun by-one basket di sela-sela istirahat, aku merasa sangat gugup karena pertamakalinya beraksi di depan umum dengan suasana istirahat yang ramai. Tapi demi kebebasan aku biar tidak di ganggu lagi aku berusaha untuk tetap tenang. Pertandingan pun di mulai aku mulai mengeluarkan trik-trik basket yang aku pelajari bersama kakak sepupuku di rumah. Akhirnya latihan gabutkku tidak sia-sia juga wkwkwk. Aku mulai menggocek anak itu dengan teknik fakes atau biasa di sebut teknik gerakan tipuan, dan ketika berhasil melewatinya, aku langsung menuju ring untuk mencetak poin pertama. Dannn poin pertama pun ku cetak, anak-anak yang menonton pertandingan itu pun bersorak menlihatku mencetak poin.

-Aku: bagaimana ? masih mau lanjut ? (Dengan nada sedikit sombong karena memang aku sudah sangat merasa kesal )

-Rio: lanjutlah itu hanya kebetulan saja ! 

Dan Rio kembali memulai pertandigan kaliini dia menggojekku dengan sangat lincah. Tapi sayangnya aku bisa membaca pergeraknnya, aku langsung memgambil bola itu dan menggojek ke arah ring. Dia coba meraih ku tapi tak sampai karena postur tubunya yang lebih pendek dariku. Akhirnya aku pun lolos dari usahanya dan kembali mencetak poin. Anak-anak kembali bersorak, dan akupun tiba-tiba merasa sangat malu karena jadi pusat perhatian, memang anak introvert tidak mampu berlama-lama tampil di depan umum. Aku langsung berlari ke arah tepi lapangan tanpa berbicara lagi pada anak yang bernama rio itu, aku langsung menggajak temanku untuk ke kelas. Anak-anak di lapangan heran sambil berteriak (lanjutkan woi lanjuut seru ini) kepadaku. Tapi tanpa aku hiraukan aku langsung berlari ke kelas. Maklum sebagai anak yang cuek tapi mempunyai sifat introvert aku pun sangat merasakan malu ketika menjadi pusat perhatian. Entah apa yang anak-anak kelas 10 itu katakan tapi aku merasa sangat lega karena berhasil membuat anak yang toxic bernama Rio itu terdiam hehe.

 Bersambung..

Episode 2 ada di sini :

KLIK HERE


Np. 

Cerita ini hanya fiktip belaka, jika ada kesamaan nama, waktu, tempat, atau cerita. Kami mohon maaf karena itu benar² tidak di sengajakan. 

Ttd: Uta (thuan ogeb)


 Tentang postingan :

Judul          : Diam tidak berarti lemah

Tags            : Cerbung

Episode      : 1 (satu)

Penulis       : Uta / Thuan OGeb

Pictures     : tenor.com

Publisher  : thuanogeb.blogspot.com

6 Komentar

About the author

Khai
Khai Uta : Indonesia blogger, Author, Poet writer, Traveller blogger, Motivate blogger. Live in Lombok Indonesia .

6 komentar

  1. Syahrul
    Iya aku jg sering di sinisin,tapi sama kakak kelas. Aku juga tidak tau aku salah apa
    1. Khai
      Khai
      Wah parah yaa. Di sabarin aja kak manusia memang banyak yang seperti itu.

      *jika mau shareing pengalaman hidup silahkan email kamu ya kak, nanti kalau menarik bisa kami publish di blog ini:D
  2. Ulfaini
    Hmmm menarik juga ceritanya. Semangat terus ya kaka uta.semoga sukses
    1. Khai
      Khai
      Uwaaa>< makasih ya kak ulfaini terimakasih telah mampir serta supportnya yaa makasih banyak:D

      *jika mau shareing pengalaman hidup silahkan email kamu ya kak, nanti kalau menarik bisa kami publish di blog ini:D
  3. my.azzahra@gmail.com
    my.azzahra@gmail.com
    Wah ceritanya kayanya pengalaman yang bikin blog wkwk :v
    Semangat uta😊
    1. Khai
      Khai
      Hehehe ga juga ah :D
      Iya terimaksih supportnya><
      Arigatou minnasan :v
Hai minna-san^^
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan… Marii mengobrol