Rindu yang tertumpuk
Tak kunjung batang hidung berhadapan
Meski gulana kian membara keseharian kita
Ingatan kita selalu mendarat dalam album yang terurus
Terbungkus oleh kenangan rindu tanpa rasa jemu dan gelebah
Kebersamaan tahun baru tak pernah pudar
Hago selalu setia menemani tawa kita
Meski kalah tak mau menyalahkan
Permainan lain siap ditaklukan
Doa setiap diri tak lain dari ingin berjumpa
Rindu sudah sekian lama tertumpuk demi sepiring nasi untuk sebuah perut kecil
Tak tahan rasanya ingin dilepas
Kuikat di leher burung yang siap terbang menjumpai kalian
Tak banyak mimpi selain senyum dan tawa kalian
Tak banyak catatan selain cerita dan ujaran keseharian kalian
Keaslian diri selalu teruji dalam canda dan bahasa tubuh kalian
Integritas hidup terbukti dalam kesetiaan dan ketaatan pada profesi guru
Oh kalian di sana
Adakah rindu yang tak bisa ditanggung?
Adakah pengganti kalian yg sama persis?
Tidak. Tidak. Kalian adalah kalian