Ikuti kami ya SUBSCRIBE!

Puisi HARI TERKAHIR SEORANG PENYAIR - Puisi Lirik oleh Goenawan Mohamad

Melalui bait-bait indah yang terpintal dalam puisi "HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR" Goenawan Mohamad mengajak kita merenung tentang kehampaan dan ketid
Please wait 0 seconds...
Scroll Ke Paling Bawah, lalu klik Go to Link
Congrats! Link is Generated
Hari Terakhir Seorang Penyair

Puisi Lirik - HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR

Puisi lirik, sebagai bentuk ekspresi puitis yang mengungkapkan gagasan pribadi seorang penyair atau aku lirik, menawarkan pengalaman mendalam melalui keterikatan emosional yang unik. Dalam kajian sastra, Waluyo (1991: 136) membedakan puisi lirik menjadi tiga jenis, yakni elegi, serenada, dan ode. Mari kita eksplorasi puisi lirik yang menggambarkan perasaan duka dan gelisah seorang aku lirik dalam menanti datangnya maut.

HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR

Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu

Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu

Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu

Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku

Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua

Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia

Biarkan aku hibuk dan cinta berangkat dalam rahasia.


(Goenawan Mohamad, 1974:9)

Penutup Puisi Hari Terkahir Seorang Penyair

Melalui bait-bait indah yang terpintal dalam puisi "HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR" Goenawan Mohamad mengajak kita merenung tentang kehampaan dan ketidakpastian hidup. Dalam siang suram yang diwarnai kehadiran angin, kita disuguhkan gambaran seorang penyair atau aku lirik yang tengah menunggu datangnya maut. Puisi ini tidak hanya mencerminkan kepiawaian penyair dalam merangkai kata, tetapi juga mengundang kita untuk menjelajahi kompleksitas perasaan manusia terhadap ketidakpastian hidup dan akhir dari segala sesuatu.

Terimakasih sudah membaca jangan lupa komentar dan reques ingin puisi apa lagi yaaaa. salam dari admin. ADIOS

Posting Komentar

Hai minna-san^^
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan… Marii mengobrol
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.